Fintech Syariah Perlu Waspada Pembobolan via Deepfake


Jakarta, Kabar24—Berbagai serangan siber di sektor fintech termasuk syariah menjadi hal yang perlu menjadi perhatian bersama.

“Penerapan langkah-langkah keamanan siber dalam setiap transaksi digital sangat penting dilakukan untuk menjaga kepercayaan nasabah. Mitigasi risiko peretasan pada sejumlah simpul keamanan siber layanan fintech syariah akan menentukan seberapa jauh ekosistem keuangan digital syariah yang aman dan terpercaya bisa terwujud.” ungkap Ahmad Taufik, Senior Vice President PT Indonesia Digital Identity (Vida), dalam keterangan yang diterima Majalah Kabar24, akhir pekan kemarin.

Berdasarkan Laporan Whitepaper Vida, dari 2017 hingga 2019 penipuan deepfake meningkat lebih dari 900%, dan semakin mampu mengelabui sistem keamanan biometrik, termasuk teknologi pengenalan wajah untuk verifikasi dan autentikasi identitas.

“Bahkan salah satu kasus penipuan perbankan menggunakan teknologi deepfake baru-baru ini menyebabkan sebuah institusi keuangan di Hongkong mengalami kerugian sebesar USD25 juta atau sekitar IDR392 miliar,” ia berkata.

Penipuan terjadi ketika  karyawan institusi perbankan yang menjadi korban diperintah untuk bertransaksi secara rahasia, namun semuanya hanyalah perintah palsu yang menggunakan teknologi deepfake. 

“Saat ini, deepfake juga menjadi ancaman yang serius bagi sektor fintech syariah, teknologi verifikasi identitas secara realtime ketika melakukan transaksi menjadi kunci pertahanan terhadap serangan. Nantinya foto pengguna dengan cepat akan dianalisis dari sisi kualitas maupun otentisitas, serta memastikan keamanan perangkat dan kamera yang digunakan, sekaligus pemanfaatan AI untuk memberikan sinyal jika ada kemungkinan fraud,” ungkap Ahmad Taufik.

Sebagai Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) yang berinduk di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Vida mengeluarkan Vida Deepfake Shield sebagai solusi Artificial Intelligence (AI) yang memungkinkan institusi fintech syariah untuk memerangi penipuan deepfake secara efektif.

“Dengan menerapkan Vida Deepfake Shield, institusi fintech syariah dapat membangun pertahanan yang kuat melawan deepfake, sehingga memerkuat ekosistem keuangan digital yang aman dan terpercaya,” papar dia.

Dikutip dari berbagai sumber, deepfake merupakan sebuah teknologi yang menggunakan kecerdasan buatan untuk menciptakan video palsu yang sangat meyakinkan, di mana wajah seseorang diganti dengan wajah orang lain.

Deepfake dapat membantu mendukung permohonan rekening bank palsu atau permintaan pinjaman. Pelaku fraud menggunakan teknologi deepfake untuk menciptakan identitas yang tampak autentik atau memanipulasi identitas asli.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top