GRC plus IT Perum Perhutani Ciptakan Kinerja Bisnis nan Apik


Jakarta, Kabar24 – Perum Perhutani sangat konsen dalam memitigasi dan mengelola risiko. Peran governance, risk and compliance serta penerapan teknologi informasi atau IT menjadi hal fundamental untuk menciptakan kinerja perusahaan nan apik.

 “Kami sangat konsen sekali dengan mitigasi risiko. Oleh sebab itulah kami memiliki komite yang dibangun untuk melakukan mitigasi dan mengelola risiko ini. Sekecil apa-pun risiko yang akan mengancam bisnis, kami harus bisa mendeteksi, baik itu bencana alam, perubahan cuaca serta pencurian kayu,” kata Direktur Keuangan & MR, Dewi Fitrianingrum di hadapan Dewan Juri TOP GRC Awards 2024, yang berlangsung secara virtual, di Jakarta, Kamis (27/06/2024).

Ditegaskan Dewi, setiap detik komite risiko harus bisa memantau. Dia mencontohkan, di antaranya pemanfaatan hasil kayu dan hutan, sekecil apa-pun harus dikelola dengan baik. “Jadi tidak ada produk kayu dan hasil hutan terbuang percuma”, tegas Dewi.

Dalam menciptakan kinerja bisnis dan keuangan serta operasional, insan-insan Perhutani berbasiskan kepada GCG (Good Corporate Governance), penerapan manajemen risiko, dan menandatangani manajamen anti suap dengan memiliki ISO 37001:2016 tentang SISTEM MANAJEMEN ANTI PENYUAPAN.

Untuk itulah, perusahaan membangun berbagai komite untuk kelangsungan proses bisnis. Komite dimaksud seperti, komite risiko ini yang dibangun dengan tim andal dan solid dalam hal diantaranya monitoring, penilaian risiko, perlakuan risiko, dan pelaporan serta rencana kerja.

Perusahaan mencatat potensi risiko yang terpetakan sebanyak 1.336 dan harus dikelola dengan baik, agar risiko tersebut tak menjadi ancaman. Sekecil apa-pun risiko harus dikelola dengan sangat baik.

Kesuksesan Perhutani dalam menciptakan kinerja bisnis didukung dengan membangun IT yang mumpuni dengan aplikasi SMART KPH. Menurut Dewi, pembangunan digital ini terintegrasi di seluruh lini bisnis, pengunaan IT sudah terbangun di seluruh unit dari hulu hingga hilir, baik pemetaan kawasan hutan, pemetaan hutan produksi. “Seluruh hutan, kawasannya telah terpantau dengan menggunakan teknologi GIS (Greographic Information System). Jadi, tidak ada sejengkal kawasan hutan tak bisa dipantau dari pusat, dan dapat dipantau dengan mobile apps Android,” ungkap dia.

Di kesempatan yang sama,  Direktur SDM, Umum & IT, Deni Ermansyah, menyatakan bahwa pihaknya  sudah menggunakan IT untuk mendukung bisnis, terutama dalam hal pemetaan seluruh kawasan hutan, agar berbagai potensi ancaman dari kejahatan akan cepat terpantau dan cepat penanganannya.

“Dan kami juga sudah membangun bisnis penjualan dan pemasaran dengan menggunakan digital, konsumen bisa langsung masuk mencari produk kami di TOKO PERHUTANI”, tegas Deni.

Perhutani sedang melakukan transformasi bisnis. Berbagai potensi yang dapat meningkatkan pendapatan dari sektor kehutanan, misalnya, dengan program net zero emition (NZE) menjadi peluang besar dalam hal carbon trading dan ekowisata berbasiskan hutan alam sebagai daya tariknya.

“Kami telah menetapkan potensi pendongkrak pendapatan perusahaan, seperti carbon trading dan ekowisata yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Apalagi hutan Indonesia ini merupakan hutan hujan yang terbaik di dunia dan biodiversity alamnya masih sangat terjaga dengan baik,” tegas Dewi.

Selain itu, menurut Dewi,  bekerja sama dengan masyarakat lokal dalam memanfaatkan Hutan Sosial, dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat dan turut menjaga hutan agar tetap lestari.

Perum Perhutani, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN), justru perusahaan ini menyetorkan keuntungannya ke kas negara. Tercatat, untuk APBN tahun buku 2023 sebesar Rp 100 miliar. Perusahaan mencapai pendapatan usaha Rp 5,7 triliun dengan capaian laba usaha Rp 501 miliar.

Perusahan memiliki hak penguasaan hutan dan pemanfaatan dengan memproduksi dan berkonsentrasi bisnis pada tanaman kayu, industri kayu, ekowisata, getah pinus GTD (gondorukem, terpentin dan derivat), minyak kayu putih serta produk lainnya, seperti kopi, madu serta aneka tanaman agrobisnis.

Saat ini perhutani sebagai induk perusahaan yang memliki 3 anak perusahaan. Total luas kawasan Perhutani grup seluas 3.647.559 Ha.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top