Demi Keberlanjutan Bisnis, PT Puradelta Lestari Integrasikan GRC dengan ESG dan SDG’s


Jakarta, Kabar24 – PT Puradelta Lestari Tbk (IDX: DMAS) berkomitmen untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip governance, risk dan compliance (GRC), environment social governance (ESG), dan sustainable development goals (SDGs) sebagai bagian integral dari strategi bisnis perusahaan. Upaya tersebut dilakukan untuk mencapai keberlanjutan bisnis (sustainable business).

“Secara keseluruhan, pandangan dan kebijakan manajemen terkait Sustainable Business berfokus pada integrasi GRC yang kuat, penerapan prinsip ESG pada semua aspek, dan kontribusi aktif terhadap pencapaian SDGs,” kata Esther Meilia Natanael, Dept Head of Investor Relations & Corporate Sustainability PT Puradelta Lestari dalam penjurian TOP GRC Awards 2024 yang dilakukan secara daring, Selasa (25/6/2024).  

Hadir pula dalam penjurian ini,  Tondy Suwanto (direktur DMAS) dan Natalia Putri (Investor Relations Staff DMAS).

DMAS merupakan perusahaan pengembang dan pengelola Kota Deltamas, sebuah kawasan industri, hunian, dan komersial terpadu dengan konsep modern dan ramah lingkungan yang berada di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Perusahaan patungan milik Sinar Mas Group dan Sojitz asal Jepang itu saat ini mengembangkan dan menjual lahan industri, mengembangkan dan menjual lahan komersial dan produk komersial seperti  ruko, mengembangkan dan menjual produk hunian (rumah tapak). Selain itu, menyewakan bangunan standard factory building, mengelola hotel, melakukan pengelolaan kawasan, serta mengoperasikan fasilitas WTP (water treatment plant) dan WWTP (waste water treatment plant).

Menurut pandangan manajemen, kata Esther, GRC merupakan kerangka kerja yang penting dalam memastikan bahwa perseroan beroperasi dengan cara yang etis, mematuhi peraturan, dan mengelola risiko dengan efektif. “GRC juga membantu membangun kepercayaan dan menjaga keberlanjutan jangka panjang perusahaan,” tuturnya.

Sedangkan ESG merupakan hal penting untuk menjaga reputasi perusahaan serta menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan (stakeholders). Terkait integrasi faktor ESG dalam strategi bisnis, kata Esther, perseroan berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan, memperbaiki kondisi sosial pada komunitas sekitar, serta menerapkan praktik tata kelola yang baik.

Untuk SDGs, manajemen DMAS berpandangan bahwa itu merupakan kerangka kerja global yang penting untuk mengatasi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan di seluruh dunia. “Perseroan meyakini bahwa bisnis memiliki peran penting dalam mencapai tujuan-tujuan ini,” tuturnya.

Salah satu contoh implementasi GRC adalah adanya laporan berkala disusun untuk memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada dewan direksi dan pihak-pihak terkait mengenai kinerja tata kelola, risiko, dan kepatuhan. Perseroan juga melakukan proses audit oleh Unit Audit Internal dengan tujuan untuk memitigasi risiko.

“Terdapat tim bagian dari Departemen Human Capital untuk memantau kepatuhan terhadap regulasi, kebijakan dan SOP yang ada,” kata Esther.

 Contoh implementasi ESG, di bidang lingkungan adalah perseroan berkomitmen untuk mengelola sumber daya alam secara bertanggung jawab, termasuk pengelolaan air, energi, dan pengelolaan limbah. Perseroan juga berupaya   untuk   mengurangi   emisi karbon melalui penggunaan energi terbarukan, penggunaan material yang ramah lingkungan, dan penerapan teknologi hijau.

Sedangkan di bidang sosial, perseroan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar dengan memberdayakan ekonomi lokal, menyediakan lapangan kerja, dan berkontribusi pada infrastruktur sosial seperti pendidikan dan kesehatan.

“Perseroan menjamin kondisi kerja yang aman, sehat, dan inklusif bagi semua karyawan kami, serta menerapkan prinsip kesetaraan di tempat kerja,” tuturnyq.

DMAS jug berupaya untuk membangun hubungan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk komunitas lokal, pemerintah daerah, dan organisasi non-pemerintah.

 Sedangkan untuk Tata Kelola, Perseroan menerapkan prinsip etika bisnis yang tinggi dalam semua aspek, termasuk transparansi dalam pelaporan keuangan dan kepatuhan terhadap regulasi.

Selain itu, Perseroan memastikan adanya tata kelola perusahaan yang baik dengan pemisahan fungsi pengawasan dan eksekutif, serta pembentukan komite-komite yang relevan untuk mendukung tugas-tugasnya.

Terkait kepatuhan, perseroan berkomitmen untuk mematuhi semua hukum, peraturan, dan standar etika yang berlaku di Indonesia, serta menerapkan praktik pengawasan internal yang ketat.

“Implementasinya, kami memiliki Sertifikat Renewable Energi (Geothermal Energy & Hydro Energi) sehingga selama tahun 2023 telah mereduksi karbon emisi gas CO2 sebesar 4.524,9 ton/ MWh,” tuturnya.

Perseroan juga memiliki Internal Water Management yaitu pengelolaan air bersih dan limbah cair sehingga tidak menggunakan air tanah dan tidak mencemari air sungai.

“Kami juga memberikan dukungan dan pelatihan bagi warga sekitar dan membangun gedung sekolah, serta kami juga memiliki Komisaris Independen, Komite Audit dan Unit Audit Internal,” tuturnya.

Keberhasilan Penerapan GRC dan ESG

Berkat penerapan GRC, ESG dan SDGs, kata Esther, DMAS berhasil mengidentifikasi risiko dan peluang yang matang, serta melakukan berbagai transformasi, terutama dengan mengoptimalkan penggunaan digital seperti meeting direksi dan komisaris serta pengadaan RUPS online.

“Kami juga kembali meraih sertifikasi ISO 9001, ISO 14001, serta ISO 45001, menjadikan perseroan semakin dipercaya oleh seluruh pemangku kepentingan,” kata dia.

Tak hanya itu, perseroan telah melakukan monitoring data keberlanjutan (terkait energi, air, limbah, area hijau, hal-hal terkait ketenagakerjaan) berdasarkan analisis manajemen risiko secara berkala.

PT Puradelta Lestari juga melakukan kegiatan CSR untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan warga sekitar.

Saat ini, perseroan telah membangun penambahan fasilitas WTP / WWTP supaya proses penyaluran air menjadi lebih maksimal. Selain itu, perseroan sedang membangun Security, Fire, & Command Center untuk menjaga keamanan data para tenant.

Bukti keberhasilan penerapan GRC, ESG dan SDGs lainnya adalah tidak adanya komplain dari pada tenant melalui pusat pengaduan perseroan. Perserian juga mendapat sertifikat wajib pajak (WP) Patuh dari Kantor Pajak.

Bukti lainnya adalah penggunaan aspal berbahan dasar plastic HDPE serta pembangunan WTP Recycle untuk mendukung penerapan Zero Run Off Water.

 Keberhasilan lainnya adalah, perseroan dalam dua tahun terakhir berturut-turut mendapatkan TOP GRC Awards #4 stars pada 2022 dan 2023. Tak hanya itu, Hongky Jeffry Nantung selaku direktur utama DMAS dianugerahi penghargaan  The Most Committted GRC Leader 2023.

Dari sisi bisnis, perseroan pada 2023 meraih pendapatan Rp 1,92 triliun masih didominasi oleh pendapatan usaha segmen industri, di mana kontribusi dari segmen industri mencapai Rp1,64 triliun atau 85,2 persen dari total pendapatan.

Penjualan lahan industri kepada pelanggan dari sektor data center terus menjadi kontributor utama pendapatan usaha dari segmen industri.

“Pendapatan usaha dari sektor electric vehicle juga mulai meningkat seiring makin populernya produk electric vehicle di Indonesia, sedangkan sektor-sektor lain juga terus mencatatkan perkembangan yang positif,” ujar Esther.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top