Aktivitas Manufaktur di Negara Mitra Dongkrak Ekspor Nonmigas RI


Jakarta, Kabar24 – Kinerja ekspor Indonesia mampu menunjukkan performa baik dimana pada Mei 2024 nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 22,33 miliar, meningkat 13,82% mtm atau 2,86% yoy. Angka ini dari ekspor migas sebesar US$  1,42 miliar dan ekspor nonmigas sebesar US$ 20,91 miliar.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Tim Pengarah Satgas Peningkatan Ekspor Nasional menjelaskan, neraca perdagangan Indonesia Mei 2024 surplus US$ 2,93 miliar, masih melanjutkan tren surplus 49 bulan berturut-turut.

“Surplus neraca perdagangan didukung surplus sektor nonmigas sebesar US$ 4,26 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas sebesar US$ 1,33 miliar,” tutur Airlangga dalam keterangan tertulis, Kamis (20/6/2024).

Peningkatan ekspor nonmigas Indonesia pada Mei 2024 dibandingkan April 2024 didukung dengan meningkatnya nilai ekspor ke sebagian besar negara tujuan utama, seperti Tiongkok,  Amerika Serikat, dan Jepang. Adapun ekspor Indonesia ke ASEAN dan Uni Eropa juga mengalami kenaikan

Kenaikan aktivitas manufaktur beberapa mitra dagang utama Indonesia mengindikasikan bertambahnya daya serap atas produk ekspor Indonesia. Ini tercermin dari peningkatan aktivitas PMI manufaktur Tiongkok, Amerika Serikat, ASEAN dan Uni Eropa.

Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar, hampir semua komoditas mengalami peningkatan, dengan peningkatan terbesar pada mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya sebesar US$ 263,6 juta (naik 26,66%). Sementara yang mengalami penurunan hanya lemak dan minyak hewani/ nabati sebesar US$ 268,0 juta (turun 14,32%).

Menurut sektor, kinerja ekspor sektor industri Pengolahan meningkat sebesar 16,40% mtm, Pertambangan dan Lainnya meningkat 6,26% mtm, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan meningkat 32,45% mtm, serta migas meningkat 5,12% mtm.

“Sedangkan nilai Impor pada Mei 2024 mencapai US$ 19,40 miliar, naik 14,82 persen mtm namun turun 8,83 persen yoy, yang terdiri dari impor nonmigas sebesar US$ 16,65 miliar, naik sebesar 19,70 persen mtm namun turun 8,23 persen yoy dan impor migas sebesar US$ 2,75 miliar, turun 7,91 persen mtm dan 12,34 persen yoy,” ujar Menko Airlangga.

Secara kumulatif, total impor Indonesia pada Januari s.d. Mei 2024 mencapai US$ 91,19 miliar atau turun 0,42% (ctc). Kinerja impor terbesar berdasarkan penggolongan penggunaan barang yakni Bahan Baku/Penolong, diikuti dengan Barang Modal, kemudian Barang Konsumsi.

Tiga negara dengan kenaikan impor nonmigas terbesar yakni Tiongkok, Amerika Serikat, dan Thailand. Sedangkan Belanda menjadi negara dengan penurunan terdalam untuk impor komoditas nonmigas.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top