Melalui AKI, Kontraktor Indonesia Berdaya Saing Global


Jakarta, Kabar24 – Rabu (8/5/2024) telah digelar Rapat Anggota Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) di HK Tower, Jakarta.

Selain itu,  kegiatan seminar yang menampilkan para pembicara, seperti Ir. Rahman Arief Dienaputra,M.Eng, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ir. Nicodermus Daud, M.Si,Direktur kelembagaan dan sumber daya konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ir.Taufik Widjoyono,M.Sc Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), Emin Adhy Muhaimin, S,Si, M.Si Direktur pengembangan strategi dan kebijakan pengadaan umum LKPP.

Pada kegiatan seminar ini banyak mengemuka permasalahan di Industri Konstruksi Nasional, baik itu permasalahan SBU, LSP serta pula kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) konstruksi dan penguasaan Digital Teknlogi, semisal Building Information Modeling (BIM).

Tahun ini, fokusnya adalah pada peran strategis AKI dalam mendukung kesuksesan konstruksi dan pembangunan nasional.

Rapat Anggota dan Seminar ini adalah platform yang membawa bersama para anggota AKI dari seluruh negeri. Berkumpul untuk berdiskusi, berbagi ide, dan merumuskan strategi tentang bagaimana AKI dapat berkontribusi lebih banyak lagi terhadap sektor konstruksi dan pembangunan nasional.

Sementara itu, peran strategis AKI ke depan sangat penting. Dengan pengalaman dan keahlian yang dimiliki oleh anggota-anggotanya, AKI berada dalam posisi yang unik untuk membantu mendorong inovasi dan efisiensi dalam industri konstruksi, serta memastikan bahwa proyek-proyek pembangunan nasional dapat diselesaikan tepat waktu dan dalam anggaran.

Event ini adalah langkah maju yang signifikan dalam arah yang benar. Dengan berfokus pada peran strategis AKI, kita dapat berharap untuk melihat peningkatan dalam kualitas dan efisiensi proyek konstruksi dan pembangunan nasional di masa mendatang.

Ditegaskan Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Bina Konstruksi, Ir. Nicodermus Daud, M.Si, AKI sebagai wadahnya para kontraktor di Indonesia harus berperan besar dalam pengelolaan bagi seluruh anggota yang tergabung dalam AKI, seluruh angota AKI harus pula tunduk pada seluruh aturan dan regulasi di industri konstruksi ini, seluruh anggota wajib melakukan verifikasi baik itu terkait dengan SBU dan juga SDM di konstruksi.

Peningkatan kualitas kompetensi di sektor konstruksi sudah menjadi kewajiban di dalam negeri. Potensi sektor konstruksi sangat besar sekali dimana untuk pagu angaran tahun2024 di infrastruktur sebesar Rp 149,74 triliun. Oleh sebab itu, peran asosiasi atau AKI akan mempercepat pengurusan LSP, SBU dan sertifikasi bagi seluruh angotanya, agar seluruh angota AKI akan sangat mudah mengikuti berbagai tender pekerjaan di projek pemerintah dan juga swasta.

“Dan juga asoasiasi atau AKI harus pula meningkatkan kemampuannya dalam penguasaan digital teknlogi di industri konstruksi, seperti BIM”, tegas Nicodemus.

Di kesempatan yang sama, ditegaskan Direktur Eksekutif Asosiasi Kontraktor Indonesia(AKI) Basuki Muchlis Dalam rangka pembangunan kawasan Ibukota Nusantara(IKN) langsung dikerjakan para perusahaan anggota AKI seperti:PT HUTAMA KARYA(Persero), PT PP(Persero) Tbk dan beberapa perusahaan lainnya baik itu perusahaan BUMN dan swasta.

“Jadi angota AKI sudah tidak diragukan lagi dalam melakukan rancang bangun di negeri ini, bahkan tidak sedikit pula anggota AKI mendapatkan pekerjaan konstruksi di luar negeri, seperti di Arab Saudi, dan beberapa di kawasan ASEAN. Dan juga pula AKI tercatat pula dalam asosiasi dunia, member dari ASEAN Contractors Federation(ACF) dan juga member International Federation of Asian and Western Facific Contractors Association (IFAWPCA), tegas Basuki Muchlis kepada Top business, di Jakarta, belum lama ini.

Sebagaimana diketahui, 2 Oktober 1973 di Jakarta, pendirian Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) menjadi tonggak penting dalam sektor konstruksi Indonesia. Dengan 168 anggota, AKI tumbuh menjadi asosiasi kontraktor terbesar di negara ini.

AKI memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor konstruksi, yang mendapat dukungan dari AKI, berkontribusi 9,77 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Selain itu, AKI berhasil menyerap 40 persen dari pasar infrastruktur nasional.

AKI berdedikasi untuk mendukung perkembangan kontraktor di Indonesia. AKI menyediakan platform bagi kontraktor untuk berkolaborasi dan bertukar pengetahuan. Selain itu, AKI berperan aktif dalam upaya peningkatan teknologi dan kemampuan pelaku jasa konstruksi.

Contoh nyata dari peran AKI adalah dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Mayoritas anggota AKI terlibat dalam proyek ini, menunjukkan peran penting mereka dalam proyek-proyek infrastruktur besar.

AKI juga membentuk beberapa perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi anggotanya. Misalnya, Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU) PT Sertifikasi Kontraktor Indonesia (SKI) dalam sertifikasi ISO dan Perkumpulan Pakar Utama Bangunan Nusantara (PU-Bangun) yang berkaitan dengan sertifikasi kompetensi.

Dengan demikian, AKI memainkan peran penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia dan akan terus berkontribusi dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi industri konstruksi di negara ini.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top