Chatbot AI Meta akan semakin pintar dengan terjalinnya kerja sama antara Meta dan Reuters. Pengguna akan bisa mendapatkan informasi lebih real-time atas kerja sama ini.
Meta baru saja melakukan sebuah langkah yang cukup berani untuk membuat platform AI mereka lebih akurat dalam memberikan respon. Kali ini, mereka melakukan kerja sama dengan salah satu media terbesar di Amerika, untuk membuat AI mereka lebih pintar.
Kali ini, mereka melakukan kerja sama dengan Reuters untuk mengakses berita dari platform tersebut. Tujuannya adalah untuk menanggapi peristiwa terkini dan pertanyaan berita lebih baik dan secara real-time.
Ini bukan kali pertama perusahaan AI bekerja sama dengan platform berita. Sebelumnya, OpenAI telah bekerja sama dengan Time dan Dotdash Meredith untuk membuat ChatGPT lebih responsif untuk memberikan tanggapan.
Dilansir dari laman Engadget (29/10), kesepakatan ini akan berlangsung selama beberapa tahun. Pengguna Meta di Amerika Serikat pun akan mendapatkan manfaat terbesar, dimana mereka bisa menggunakan chatbot AI Meta untuk mencari berita secara real-time.
Bagi meta, ini merupakan kesepakatan pertama mereka dengan media untuk pengembangan AI mereka. Tapi di sisi lain, Reuters sebelumnya telah bekerja sama dengan Meta sebagai mitra pemeriksa fakta sejak 2020.
“Kami selalu berusaha untuk meningkatkan produk kami, dan melalui kemitraan kami dengan Reuters, Meta AI dapat menanggapi pertanyaan terkait berita dengan ringkasan dan tautan ke konten Reuters,” kata juru bicara Meta.
Sayang, kedua perusahaan tersebut belum memberikan informasi mengenai apakah perusahaan yang kini dipimpin Mark Zuckerberg tersebut akan mendapatkan akses ke perpustakaan Reuters untuk melatih Llama, yang merupakan model Machine Learning mereka, atau tidak.
Begitu juga dengan nilai kerja sama ini, yang masih belum dan kemungkinan tidak akan dipublikasi secara luas. Metode pembayarannya juga tidak jelas, apakah mereka melakukan transaksi dengan alat keuangan atau mungkin memiliki kesepakatan lain yang lebih besar.