National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) memulai penyelidikan terhadap fitur Full Self-Driving (FSD) Tesla setelah terjadi empat kecelakaan.
National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) memulai penyelidikan terhadap fitur Full Self-Driving (FSD) Tesla setelah terjadi empat kecelakaan yang melibatkan Model 3 dan Model Y di kondisi visibilitas rendah seperti sinar matahari, kabut, dan debu terkibar. Salah satu kecelakaan yang terjadi pada November 2023 di Arizona menyebabkan kematian seorang pejalan kaki. Penyelidikan ini menyoroti kekhawatiran tentang kemampuan FSD dalam mendeteksi dan merespons situasi dengan visibilitas rendah di jalan raya.
Dilansir dari Engadget (21/10), penyelidikan ini akan mengevaluasi kemampuan FSD untuk mendeteksi dan merespons kondisi visibilitas rendah di jalan raya. NHTSA juga akan meneliti apakah ada kecelakaan serupa lainnya yang terjadi dengan FSD aktif dan apakah ada pembaruan oleh Tesla yang mempengaruhi kinerja FSD dalam kondisi tersebut. Evaluasi ini mencakup analisis bagaimana sistem ini bekerja dalam situasi nyata dan sejauh mana teknologi dapat diandalkan di berbagai kondisi.
Meskipun Tesla telah mengklaim bahwa Model 3 dan Model Y akan dapat beroperasi tanpa pengawasan di California dan Texas mulai tahun depan, NHTSA masih memerlukan waktu beberapa bulan untuk menyelesaikan penyelidikan ini. Klaim ini menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan teknologi FSD untuk penggunaan luas, terutama mengingat insiden terbaru ini. Penundaan penyelidikan ini juga memberikan waktu bagi Tesla untuk menyempurnakan teknologinya.
Tesla juga menghadapi berbagai tantangan hukum lainnya, termasuk penyelidikan oleh Departemen Kehakiman tentang klaim yang mereka buat tentang fitur bantuan pengemudi mereka. Selain itu, California Department of Motor Vehicles (DMV) telah mengkritik Tesla atas klaim kemampuan software mereka yang dianggap terlalu berlebihan. Kritikan ini menunjukkan bahwa ada ketidakcocokan antara klaim perusahaan dan kinerja aktual teknologi mereka di lapangan.
Meskipun Tesla tidak memiliki departemen hubungan media yang dapat dihubungi untuk komentar, mereka tetap harus menjawab pertanyaan yang diajukan oleh NHTSA. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan harus lebih transparan dan akuntabel dalam menangani masalah keselamatan yang muncul. Kejelasan dan kerjasama dengan pihak berwenang sangat penting untuk membangun kembali kepercayaan publik terhadap teknologi FSD mereka.
Penyelidikan ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan dan pengembangan yang lebih lanjut dalam teknologi otomatisasi kendaraan. Dengan meningkatnya penggunaan kendaraan otomatis, keamanan menjadi prioritas utama untuk memastikan bahwa teknologi ini dapat digunakan dengan aman di berbagai kondisi jalan raya. Hasil penyelidikan ini diharapkan dapat memberikan panduan yang lebih jelas tentang bagaimana teknologi FSD harus diimplementasikan dan diuji sebelum digunakan secara luas.
Kesimpulannya, penyelidikan ini menjadi pengingat bahwa meskipun teknologi FSD memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita berkendara, ada banyak tantangan yang harus diatasi untuk memastikan keamanannya. Pengawasan ketat dan pengembangan berkelanjutan akan menjadi kunci untuk mencapai tujuan ini.