Menurut analis terkemuka Ming-Chi Kuo, Qualcomm diperkirakan akan mengirimkan sekitar 9 juta unit dari chip flagship ini.
Qualcomm memproyeksikan peningkatan penjualan chip Snapdragon 8 Gen 4 sebesar 50%. Menurut analis terkemuka Ming-Chi Kuo, Qualcomm diperkirakan akan mengirimkan sekitar 9 juta unit dari chip flagship ini pada kuartal akhir tahun ini, dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Dilansir dari Gizmochina (17/10), beberapa faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan permintaan ini adalah adanya dukungan besar dari Samsung. Samsung diperkirakan akan menggunakan Snapdragon 8 Gen 4 untuk semua model Galaxy S25 mereka, setelah mereka memutuskan untuk tidak menggunakan chip Exynos. Selain itu, pasar ponsel di Tiongkok juga berkontribusi besar, dengan proyeksi peningkatan pangsa pasar untuk ponsel flagship dari merek besar di Tiongkok hingga 30-35% pada akhir tahun.
Snapdragon 8 Gen 4 akan menggunakan arsitektur Oryon yang dirancang khusus untuk komputer berbasis ARM, yang memberikan performa yang lebih baik dan efisiensi energi. Bocoran benchmark dari perangkat seperti OnePlus 13 dan Galaxy S25 Ultra menunjukkan bahwa chip ini akan menjadi pendorong kuat dalam pasar. Selain itu, tren pemulihan di industri ponsel juga berkontribusi pada peningkatan penjualan.
Meskipun ada banyak peluang, Qualcomm juga menghadapi tantangan, seperti persaingan dari Apple yang berencana untuk mengembangkan modem 5G mereka sendiri. Namun, dengan adanya teknologi canggih dan dukungan dari pemasok utama, Qualcomm berharap dapat mempertahankan pertumbuhan positif.
Dengan adanya peningkatan permintaan yang signifikan, Qualcomm memproyeksikan pendapatan dari penjualan Snapdragon 8 Gen 4 mencapai sekitar $1,62 miliar pada kuartal akhir tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa Qualcomm tetap menjadi papan atas dalam industri chip ponsel, dengan inovasi dan dukungan dari pasar yang kuat.
Kuo yakin prospek positif ini akan berlanjut hingga masa depan. Ia menyatakan harga saham Qualcomm telah memperhitungkan potensi kerugian Apple dalam mengembangkan chip 5G miliknya sendiri.
Ke depannya, perusahaan akan diuntungkan oleh faktor-faktor seperti pertumbuhan ponsel dan PC bertenaga AI, di samping potensi kenaikan harga SoC karena penerapan proses manufaktur N3P canggih milik TSMC.
Meskipun masa depan Snapdragon 8 Gen 4 milik Qualcomm tampak cerah, dinamika pasar jangka panjang masih belum jelas. Hanya waktu yang akan membuktikan apakah tren ini akan menghasilkan kesuksesan berkelanjutan bagi pembuat chip tersebut.