Amazon telah mengumumkan rencana untuk menginvestasikan lebih dari $500 juta dalam pengembangan reaktor nuklir modular kecil (SMR).
Amazon telah mengumumkan rencana untuk menginvestasikan lebih dari $500 juta dalam pengembangan reaktor nuklir modular kecil (SMR) sebagai bagian dari komitmen mereka untuk mencapai emisi karbon netral pada tahun 2040. Langkah inovatif ini bertujuan untuk memperkaya portofolio energi Amazon dan mendukung upaya mereka dalam mencari sumber energi bersih.
SMR dirancang untuk lebih aman, efisien, dan mudah di-deploy dibandingkan dengan reaktor nuklir tradisional. Dilansir dari Engadget (1/17), reaktor ini dapat menghasilkan hingga 300 megawatt listrik, yang memadai untuk berbagai aplikasi, termasuk menghidupkan pusat data dan fasilitas lainnya. Amazon berharap dengan mengadopsi teknologi ini, mereka dapat memenuhi permintaan energi yang terus meningkat dan mendukung operasi mereka secara berkelanjutan.
Amazon telah menandatangani perjanjian dengan Dominion Energy di Virginia dan Energy Northwest di Washington untuk membangun SMR di dekat fasilitas nuklir yang ada. Proyek ini diperkirakan akan mulai menghasilkan daya pada awal tahun 2030-an, dengan kapasitas awal 320 megawatt dan kemungkinan untuk meningkat menjadi 960 megawatt. Amazon juga berinvestasi dalam X-energy, perusahaan yang mengembangkan reaktor nuklir berbasis gas panas tinggi, untuk mendukung proyek ini.
Investasi Amazon dalam SMR tidak hanya akan mendukung operasi mereka sendiri tetapi juga akan memberikan energi bersih baru ke jaringan listrik, membantu memenuhi target emisi karbon netral. Dengan adanya SMR, Amazon berharap dapat memberikan solusi energi yang andal dan bebas karbon untuk masyarakat sekitar, serta mendukung upaya mereka dalam mengatasi perubahan iklim.
Amazon membagikan informasi lebih lanjut tentang perkembangan ini dalam sebuah video yang dibagikan ke YouTube. Amazon juga mengklaim bahwa perjanjian ini akan mendatangkan lapangan kerja baru, misalnya Energy Northwest, yang melaporkan bahwa perjanjian ini akan menghasilkan 1.000 lapangan kerja konstruksi sementara dan sekitar 100 lapangan kerja permanen setelah selesai.
Musim panas ini, Amazon mengumumkan telah mencapai sasarannya untuk menyamakan konsumsi energi di seluruh dunia dengan sumber energi terbarukan tujuh tahun lebih cepat dari sasarannya pada tahun 2030. Namun, beberapa karyawan Amazon dan pakar lingkungan menuduh perusahaan tersebut “memutarbalikkan kebenaran” karena klaim tersebut mengandalkan investasi miliaran dolar untuk inisiatif tenaga surya dan angin.