definisi OSI AI sumber terbuka mengurangi kebingungan



Untuk mengurangi kebingungan baik pengembang atau pengguna sebuah mesin AI, OSI telah menentukan definisi “AI sumber terbuka”.

Istilah “Open Source AI” (Kecerdasan Buatan Sumber Terbuka) telah menjadi subjek perdebatan yang hangat dalam komunitas teknologi. Meskipun istilah ini sering digunakan, sayangnya belum ada definisi yang akurat yang telah disepakati secara luas.

Melihat masih besarnya ketidakpastian untuk istilah tersebut, Open Source Initiative (OSI) baru-baru ini meluncurkan draf definisi terbarunya untuk “AI sumber terbuka”. Mereka melakukan hal ini karena melihat beberapa perusahaan besar menyebut teknologi AI mereka sebagai “sumber terbuka”, namun jika dilihat lebih dalam, tidak masuk dalam kategori tersebut.

Sebagai contoh, Meta beberapa waktu lalu merilis model bahasa AI yang terlatih dimana memiliki batasan penggunaan namun mereka sebut sebagai “AI sumber terbuka”. Model AI tersebut memberlakukan pembatasan lisensi pada penggunaan karena ukuran perusahaan atau jenis konten yang diproduksi dengan model tersebut. 

Contoh lain adalah generator gambar AI Flux. Mereka mengklaim bahwa model AI mereka adalah model “terbuka”, namun tidak sepenuhnya klaim tersebut benar. Jadi, pembentukan definisi “AI sumber terbuka” harus dibuat secara tepat sasaran.

Dilansir dari laman Arstechnica (28/8), OSI mengumpulkan sekitar 70 peserta, termasuk peneliti, pengacara, pembuat kebijakan, dan aktivis untuk membuat definisi yang tepat. Perwakilan dari perusahaan teknologi besar seperti Meta, Google, dan Amazon juga bergabung dalam upaya tersebut.

Setelah melewati perdebatan, definisi draft terkini kelompok tersebut (versi 0.0.9) tentang AI sumber terbuka menekankan “empat kebebasan mendasar” yang mengingatkan pada definisi perangkat lunak beba.

Kesepakatan tersebut termasuk memberikan izin kepada pengguna sistem AI untuk menggunakannya untuk tujuan apa pun tanpa izin, mempelajari cara kerjanya, memodifikasinya untuk tujuan apa pun, dan berbagi dengan atau tanpa modifikasi.

Hadirnya definisi dan kriteria tersebut, OSI berharap dapat memberikan tolok ukur yang dapat digunakan untuk mengevaluasi sistem AI. Jadi, pengembang, peneliti, dan pengguna dapat terbantu dalam membuat keputusan yang lebih tepat tentang perangkat AI yang mereka buat, pelajari, atau gunakan.

AI sumber terbuka yang sesungguhnya juga dapat mengungkap potensi kerentanan perangkat lunak pada sistem AI, karena para peneliti akan dapat melihat cara kerja model AI di balik layar. Semua hal harus transparan dan dapat dimodifikasi oleh berbagai pihak.

Jika dibandingkan pendekatan sistem yang tidak transparan seperti ChatGPT milik OpenAI, pengguna tidak dapat melihat cara bekerja sistem AI mereka. Pengguna juga tidak dapat memodifikasi secara bebas sistem tersebut.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Top